Disarikan dari kuliah Artificial Lift tanggal 10 Februari 2009
Kategori sumur produksi:
Hi productivity index (PI), hi bottomhole pressure (BHP)
Hi PI, low BHP
Low PI, hi BHP
Low PI, low BHP
Suatu PI dikatakan tinggi jika >0.5 stb/day-psi dan rendah jika ≤0.5 stb/day-psi. Sedangkan kriteria BHP yang tinggi yaitu jika static BHP dapat men-support ≥70 % kolom fluida di dalam sumur, dan rendah jika static BHP men-support <40>
Dari segi operasionalnya, metode gas lift dibagi menjadi 2:
Continuous gas lift : gas diinjeksikan secara kontinu ke dalam tubing lewat annulus. Metode ini biasa dilaksanakan pada saat tekanan reservoir masih tinggi dan pada sumur dengan PI yang tinggi pula. Metode ini prosedurnya lebih mudah dilakukan karena tidak perlu dilakukan pengaturan time cycling.
Intermittent gas lift : gas diinjeksikan secara periodik ke dalam tubing. Metode ini dilakukan pada saat tekanan reservoir sudah mulai turun, dan juga pada sumur dengan PI yang rendah.
Dalam memilih metode gas lift yang akan dilakukan harus diperhitungkan berbagai aspek, mulai dari ketersediaan gas, biaya, rate yang dihasilkan, dll.
Dalam melakukan perencanaan sumur gas lift, perlu dilakukan hal-hal berikut:
Liquid flow analysis : berapa rate yang akan dihasilkan dengan dilakukannya gas lift ini. Ini disebut sebagai gas lift potential.
Gas flow analysis : berkaitan dengan berapa jumlah gas yang harus diinjeksikan.
Unloading process analysis : berkaitan dengan peletakan/spacing subsurface valve.
Valve characteristic analysis : berkaitan dengan pemilihan subsurface valve.
Installation design.
Evaluation of gas lift potential
Untuk mengetahui gas lift potential, dapat dilakukan Nodal Analysis dengan menambahkan valve dan gas input pada tubing.
my c0unter visit0r
Minggu, 14 Juni 2009
GAS LIFT operation
Diposting oleh migasnet01_novi715 di 00.13
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar